Negeri Melayu yang Melakukan Murtad Massal

Negeri Melayu yang Melakukan Murtad Massal

Assalamualaikum sahabat Islam semuanya, Tahukah Anda sebuah negeri Melayu yang dulunya berpenduduk hampir 100% muslim kemudian melakukan murtad massal? ternyata negeri itu adalah Filipina.

Bila menengok lembar sejarah filipina, umat muslim di sana telah ada sejak abad ke-12. Filipina sendiri waktu itu belum berbentuk negara menjadi Republik seperti saat ini, negeri ini hanya sebentuk kepulauan rumpun Melayu yang dijadikan tempat Berniaga para pedagang muslim dan persinggahan para ulama dari Gujarat, India, dan Timur Tengah

Untuk pertama kalinya mereka menempati kepulauan Sulu, saat itu Filipina adalah negeri muslim dengan populasi muslim mencapai 98% Sisanya adalah Hindu, Budha, dan Animisme. Nama Philippines diturunkan dari nama raja Spanyol Phillips kedua pada abad ke-16 yang para pelautnya menemukan kepulauan itu lalu secara sewenang-wenang menyatakan sebagai kepulauan milik kerajaan Philips.

Padahal Siapakah sebenarnya pemilik sah dari kepulauan itu?

Islam masuk ke Filipina melalui seorang ulama yang bernama Syeikh  Karim Al makhdum, selanjutnya di Filipina kemudian terbentuk beberapa Kesultanan muslim yaitu,

  • Kesultanan Maynilla 
  • Kesultanan Tondo dan
  • Kesultanan maguindanao 

Kesultanan tersebut tunduk dibahwa Kesultanan yang lebih besar yaitu Kesultanan Brunei dan kesultanan Sulu. Kesultanan Manila merupakan cikal bakal Ibukota negara Filipina saat ini nama Manila berasal dari kata Fii Amanillah yang berarti di bawah lindungan Allah. Nama ini dideklarasikan oleh Sultan Bolkiah dari Kesultanan Brunei.

Pada tahun 1521 penjelajah Spanyol kelahiran Portugis, Ferdinand Magellan mendarat di samar dan litik dan mengklaim kedua Pulau itu milik Spanyol, Tapi kemudian mendapatkan perlawanan dari tentara Kesultanan dari pulau mactan yang dipimpin oleh datu lapu-lapu. Sisa pasukan Magellan kabur ke Spanyol dan mempersiapkan Armada yang lebih kuat untuk menjajah Filipina.

lapulapu

Pada tahun 1565 penjelajah Spanyol Miguel Lopez De legaspi datang dan membentuk permukiman Eropa pertama di Pulau Cebu, 6 tahun berikutnya mereka menyerbu Kesultanan Maynilla dan Tondo dan menyatakan Maynilla sebagai ibu kota Spanish East Indies.

Raja Sulaiman yang memimpin Kesultanan Manila mempertahankan kota itu bersama 3 ribu pasukan setianya sampai titik darah penghabisan. Saat punggawa Kesultanan dihabisi semuanya tinggallah rakyatnya yang berhadapan dengan penjajah Spanyol, saat itu Spanyol memberikan pilihan untuk menerima Katolik atau diusir dari tanah airnya, maka berbondong-bondong lah rakyat Filipina memeluk agama Katolik.

Spanyol lalu memasukkan unsur-unsur barat seperti hukum barat, aksara latin, kalender Gregorian, dan Agama Katolik itu sendiri. Sebagian kaum muslim yang menolak kristenisasi itu melarikan diri ke Wilayah selatan Filipina yaitu Mindanao untuk menyelamatkan aqidahnya.

Wilayah ini merupakan satu-satunya wilayah di Filipina yang menolak tegas kehadiran penjajah Spanyol dan agama yang dibawanya. Mereka berhasil membuat pertahanan yang kuat dan terus melawan Spanyol lewat perang gerilya. Kemudian Spanyol memberi nama kaum muslim Filipina ini dengan nama orang Moro. Nama ini diambil dari sebutan kepada keturunan Arab Spanyol yang beragama Islam yang dahulu menguasai Andalusia atau Spanyol yaitu Bangsa Moor.

Baca JugaHukum Dangdutan di Pesta Pernikahan Menurut Islam

Proklamasi Kemerdekaan Filipina dilakukan pada 12 Juni 1898, kemerdekaan ini terjadi karena Filipina dijual oleh Spanyol kepada Amerika Serikat berdasarkan traktat perjanjian Paris. Secara turun temurun orang Filipina Selatan yaitu bangsa Moro yang notabene muslim menganggap saudaranya di utara yang merupakan mayoritas penduduk Filipina adalah orang-orang yang tega menggadaikan aqidahnya kepada penjajah. Karena itu bangsa Moro di Mindanao terus berjuang untuk memisahkan diri dari Filipina yang telah berbeda secara akidah, pun sebaliknya karena Hal inilah penduduk mayoritas Filipina yang Katolik menganggap orang-orang Moro sebagai pemberontak dan teroris.

Saat ini Filipina merupakan negara sekuler dengan gaya hidup sebagian besar masyarakatnya yang menjiplak 100% pada gaya hidup Amerika Serikat walaupun penduduk asli Filipina tetap menggunakan nama-nama yang berbau Spanyol, Namun ternyata masih ada sejumlah jejak kejayaan Islam yang masih bertahan hingga saat ini di Filipina seperti

1. Masjid Syekh Karim Al Makdum

masjid Syekh Karim Al Makdum

2. Intramuros Walled City

Intramuros Walled City

3. Distrik Quiapo

Distrik Quiapo

Inilah kisah sebuah negeri muslim yang kemudian melakukan murtad massal di seluruh negeri kecuali di bagian Selatan yang masih Istiqomah pada agama Allah SWT hingga saat ini.
Wallahu A'lam Bishawab

NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post

This post have 0 comments

NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
 
Copyright © 2024 . All Rights Reserved.