Filosofi Laron | Dari Sudut Pandang Yang Berbeda

Filosofi Laron | Dari Sudut Pandang Yang Berbeda
Laron, salah satu jenis serangga yang kemunculannya selalu dikaitkan sebagai pertanda awal musim penghujan. Laron juga sering dijadikan ide penulisan mengenai perjuangan dan filosofinya yang luar biasa.

Baca juga: filosofi lebah dan filosofi elang

Tapi bagaimana jika kita melihatnya dari sudut pandang yang berbeda ?


Sebelum memiliki sayap, laron adalah rayap yang yang kerap diasumsikannya sebagai hama karena sering merusak perabotan rumah tangga dan bahan bangunan yang terbuat dari kayu.
Saat keadaan tanah lembab, laron akan berbondong-bondong keluar menuju sumber cahaya.

Dari tingkah laku nya tersebut, ada hal lain yang bisa kita jadikan pelajaran

Cahaya dan hingar bingar kehidupan kota

city of lights

Kenapa manusia cenderung suka cahaya terang dibanding gelap ? 

Saat terang kita merasa aman, sedangkan saat gelap otak manusia berhalusinasi sebagai bagian dari respon diri terhadap sekitarnya, hal hal yang mata kita tidak dapat melihat jelas saat keadaan gelap akan merangsang otak untuk berfikir buruk, perasaan tidak aman dan takut.

Gelap seolah menjadi negative ketika persepsi kita mengenainya negative, padahal saintis meng klaim dalam keadaan gelap emosi bisa lebih ditekan dibanding saat berada dalam kondisi terang, itu membuat kita mampu berfikir lebih jernih sehingga lebih mudah mengambil keputusan terhadap suatu masalah.

Apa keterkaitan tingkah laku laron yang suka cahaya dengan manusia ?

Sama halnya laron yang ingin dekat dengan sumber cahaya, Begitu pun manusia yang tertarik dengan cahaya dan terangnya lampu lampu kota , gedung gedung tinggi , pusat perbelanjaan , hiburan malam dan tempat tempat lain yang menarik perhatian.

Seolah saat diri kita berada didalamnya, kita ingin menunjukan apa itu eksistensi, tapi lupa makna esensi padahal cahaya dan hingar bingar kehidupan malam tersebut sebenarnya melenakan.

NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post

1 Komentar untuk "Filosofi Laron | Dari Sudut Pandang Yang Berbeda"

NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
 
Copyright © 2024 . All Rights Reserved.