Kamu tau asisten komputer canggih bernama Jarvis dalam film Iron Man?, film I,robot yang dibintangi Will Smith?, atau film ikonik dari Keanu Reeves The matrix ?
yup sedikit daftar film diatas menggambarkan seperti apa Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligent (AI).
yup sedikit daftar film diatas menggambarkan seperti apa Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligent (AI).
Lalu apa sebenarnya kecerdasan buatan itu?
Pendapat ahli mengenai pengertian dari Artificial intelligent atau Kecerdasan buatan, dibawah ini beberapa diantaranya
- John McCarthy [1956]: Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) adalah Memodelkan proses berpikir manusia dan mendesain sebuah mesin agar menirukan perilaku manusia.
- Roulston [1988]:"Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) merupakan solusi berbasis komputer terhadap permasalah yang ada, yang menggunakan aplikasi yang mirip dengan proses berfikir menurut manusia.
- H. A. Simon [1987]:“ Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) adalah sebuah penelitian atau tempat, aplikasi maupun instruksi yang berkaitan dengan pemrograman komputer guna melakukan suatu hal yang dalam pandangan manusia adalah cerdas”.
- Rich and Knight [1991]:“Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana membuat sebuah komputer yang mampu mengerjakan sesuatu hal lebih baik dari yang dapat dikerjakan oleh manusia.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kecerdasan buatan merupakan program komputer yang dirancang sedemikian rupa agar dapat melakukan pekerjaan seperti atau sebaik manusia.
Bagaimana kecerdasan buatan mengancam masa depan?
Akhir akhir ini perusahaan dunia gencar membuat teknologi berbasis kecerdasan buatan mulai dari persenjatan militer , teknologi komputer khususnya internet, teknologi industri, kedokteran, etc. Jika kita lihat memang sangat memudahkan pekerjaan manusia tapi dibalik itu ada kehawatiran yang bisa terjadi.
Kecerdasan buatan dapat mengambil alih pekerjaan manusia
Kecerdasan buatan mampu melakukan pekerjaan yang biasa maupun sulit, ini membuat orang orang tidak lagi dibutuhkanmemang betul kemajuan teknologi diciptakan untuk membebaskan manusia dari pekerjaan, tapi jika hal seperti itu terjadi, saat masyarakat membutuhkan pekerjaan perusahaan akan lebih memilih mesin atau robot karena lebih mempertimbangkan faktor-faktor yang membuatnya lebih unggul.
Ketika kecerdasaan buatan mengalami masalah
Ketika perusahaan militer mengembangkan teknologi militer berbasis kecerdasan buatan misalnya pengembangan robot militer, bagaimana jika teknologi seperti itu dikembangkan sebuah negara atau kelompok orang yang tidak menghargai kehidupan dan kebebasan manusia, bahkan jika kecerdasan diprogram hanya dengan niat baik, masih ada kemungkinan adanya kesalahan. Entah itu kesalahan selama mengendalikan pembangkit tenaga nuklir, atau mobil cerdas otomatis yang hilang kendali , atau peluncuran rudal, atau bursa saham, atau sistem resolusi sengketa otomatis, kesalahannya bisa jauh lebih serius dalam konsekuensinya daripada menciptakan program yang dibuat karena "inovasi".Terdengar menyeramkan memang jika hal-hal diatas sampai terjadi
bahkan ilmuwan dunia memberikan penolakannya mengenai hal ini, sebut saja Stephen Hawking
salah satu dari ilmuwan cerdas dunia yang memiliki kekhawatiran atas kecerdasan buatan yang hal itu sekaligus merusak peradaban manusia
seperti yang dikutip dari BBC
"Perkembangan yang semakin maju di bidang kecerdasan buatan merupakan kunci kehancuran manusia".Respon tersebut timbul saat ia baru saja menguji coba tekhnologi voice-synthesizing terbaru pada Desember 2014 lalu.
Dalam wawancaranya di salah satu acara HBO channel, pewawancara menanyakan kepada Hawking :
"Saya tahu Anda mencoba memperingatkan orang-orang tapi kenapa saya mesti tidak senang bertempur dengan robot ?"
"Kamu akan kalah," kata Hawking.Elon Musk yang merupakan pendiri perusahaan teknologi Tesla dan perakit wahana antariksa Space X juga menentang soal dicanangkannya kecerdasan buatan yang menurutnya mampu memanggil "setan"
“Cerita tentang laki-laki yang menggunakan air suci dan pentagram agar dapat mengendalikan setan tak kunjung berhasil, maka AI bisa digunakan untuk memanggil setan,” ujarnya.Musk juga sempat berbagi kicauannya di akun jejaring sosial Twitternya bahwa AI lebih bahaya dari senjata nuklir.
Selain itu, pendiri dan Chairman eksekutif Alibaba Jack Ma memperingatkan bahwa dalam 30 tahun ke depan, jabatan sebagai chief executive officers (CEO) perusahaan akan hilang dan digantikan oleh kecerdasan buatan
menurut laporan Cnet, Selasa (25/4/2017).
Dari beberapa tokoh diatas yang menolak keberadaan AI atau kecerdasan buatan, lain halnya dengan petinggi perusahaan Google dan Facebook yang sampai saat ini terus berinovasi menciptakan teknologi berbasis kecerdasan buatan.
Lalu apakah dengan semua risiko ini berarti kita harus membatasi perkembangan AI? Mister membantahnya, sebagai kemungkinan keuntungan (kebebasan dari kerja keras yang tidak diinginkan, penemuan metode baru terhadap penyembuhan penyakit, mengemudi lebih aman, dll.), tampaknya jauh lebih besar dari biayanya sejauh ini,
Optimisme dan hati-hati dalam menghadapi ketidakpastian nampaknya merupakan cara yang tepat untuk menghalau kemungkinan terburuk.
Bagaimana menurutmu, apakah masa depan dengan kecerdasaan buatan sebagai kemajuan atau malah kehancuran ?
silahkan berpendapat di komentar!
This post have 0 comments