Sejarah Penggunaan Simbol Bulan Bintang di Agama Islam

Sejarah Penggunaan Simbol Bulan Bintang di Agama Islam

Penggunaan simbol bulan bintang diidentikan sebagai simbol agama Islam. Tapi apakah simbol tersebut benar benar berasal dari agama Islam? di postingan ini misterhidayat akan membahas kontroversi penggunaan simbol bulan bintang di agama Islam dan kaitannya dengan agama pagan.

Assalamu'alaikum sobat Islam semuanya,

Akhir-akhir ini banyak kalangan yang mempermasalahkan simbol bulan dan bintang yang telah lama banyak dipakai dalam berbagai kehidupan umat muslim di seluruh dunia. simbol Bulan Bintang ini memang tidak ada pada zaman Rasulullah, Khulafaur Rasyidin, hingga 2 dinasti besar berikutnya yaitu Dinasti Abbasiyah dan Dinasti Umayyah.

Baru Kemudian pada masa Dinasti usmaniyah bulan sabit dan bintang berafiliasi dengan dunia Muslim. Ada sebuah legenda yang mengatakan bahwa pendiri Kesultanan Usmani yaitu Osman 1, bermimpi melihat bulan sabit membentang dari satu ujung bumi ke ujung bumi lainnya.

Ia mentakwilkannya sebagai pertanda baik dan dia kemudian memilih untuk menggunakan bulan sabit ini sebagai simbol dinastinya. Namun penggunaannya saat itu belum begitu melekat pada atribut kesultanan. Sebagian ulama khalaf berpendapat simbol bulan sabit merupakan lambang agama Pagan yang disisipkan ke dalam tubuh Kesultanan Turki Usmani pada masa Sultan Selim 1 di abad ke-16 dan kemudian menjadi simbol bendera Kesultanan Turki Usmani.

Turki Usmani adalah kekhalifahan Islam yang tercatat memiliki wilayah terluas dibandingkan kekhalifahan Islam yang lain. Kejayaan paling tak terlupakan adalah ketika Usmani berhasil meruntuhkan kekaisaran Bizantium di Konstantinopel yang merupakan jantung Eropa saat itu. Sangat wajar jika kemudian penggunaan simbol ini meluas dan kemudian diadopsi oleh banyak negara yang penduduknya mayoritas Muslim sebagai simbol negara nya masing-masing.

Seiring semakin meleknya ulama terhadap ilmu Eskatologi atau ilmu akhir zaman karena semakin banyaknya hadits Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tentang Akhir zaman yang satu persatu telah terbukti.

Sebagian ulama muta'akhirin memprotes penggunaan simbol bulan bintang ini sebagai simbol Islam. Karena mereka walaupun memiliki filosofi yang bagus namun intinya simbol-simbol pagan inilah yang kemudian ditempatkan di posisi paling tinggi baik di bendera, di gedung dan terutama sekali di masjid. Bahkan posisinya kadang kadang lebih tinggi dari simbol lafaz Allah.

Mereka menyatakan bulan dan bintang memang disebutkan dalam Al-Qur'an, misalnya sebagai nama surah ataupun ketika membahas masalah Hilal. Namun tidak lantas dijadikan simbol agama, karena Al Baqarah atau Al Ankabut pun jadi nama surah dalam Alquran.

Apa kemudian sapi betina atau laba-laba juga layak menjadi simbol Islam?. Sebenarnya simbol agama pagan apa bulan bintang ini?
Sejarah Penggunaan Simbol Bulan Bintang di Agama Islam
Cresent Moon & Star ini awal mulanya berasal dari kepercayaan agama Babilonia kuno yang kemudian juga digunakan oleh agama Pagan Mesir. Bulan sabit biasanya dikaitkan dengan Dewa bulan Sin (Nanna), sedangkan bintang dikaitkan dengan Ishtar (Inanna, atau Venus).

Dalam sejarahnya simbol ini kemudian digunakan juga oleh pemerintahan Yunani kuno dan kekaisaran Katolik Romawi Barat. Selanjutnya simbol ini digunakan pula oleh kekaisaran Kristen Ortodok Byzantium atau Romawi Timur. Simbol ini kemudian digunakan juga oleh Dinasti Utsmani. Walaupun saat itu Insya Allah para sultan Utsmani tidak menyadari dan tidak menganggapnya sebagai simbol paganisme, melainkan karena memiliki filosofi lain yang islami.

Berikut ini adalah video dialog ulama ruqyah internasional Syekh Abdul Raouf ben Halima dengan jin yang memberi informasi tentang simbol bulan bintang ini. Kita boleh menganggapnya sebagai referensi tambahan atau boleh juga mengabaikannya.

Sekali lagi kita tak menuduh kehalifahan Utsmani memasangkan simbol ini dengan maksud buruk terhadap agama Islam. Karena mereka adalah khilafah Islam terluas di dunia dan berkat jasa merekalah Islam tersebar ke berbagai belahan dunia. kemungkinan mereka hanya tertarik pada bentuknya yang unik dan makna filosofis dari simbol Bulan Bintang ini. Tidak ada niat sengaja dari mereka untuk memasukkan simbol pagan ke dalam Islam.

Wallahu'alam Bissahwab
NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
 
Copyright © 2024 . All Rights Reserved.