Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh sobat Islami semuanya. Ucapan Insya Allah adalah ucapan yang telah menjadi kebiasaan di antara kaum muslimin tapi Tahukah kita, kalimat Insya Allah bukanlah kalimat biasa. Ucapan ini adalah perintah Allah subhanahu wa ta'ala di dalam Alquran.
Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam pernah ditanya oleh An-Nadhar bin Al-Haris dan Uqbah bin Ani Mu'ith sebagai utusan kaum kafir Quraisy. Pertanyaan yang diajukan oleh kedua orang ini adalah Bagaimanakah kisah Ashabul Kahfi? Bagaimanakah kisah Zulkarnain? dan Apa yang dimaksud dengan ruh.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda kepada 2 orang tersebut "besok akan saya ceritakan dan saya jawab". Akan tetapi Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam lupa mengucapkan kata Insya Allah akibatnya Wahyu yang datang setiap kali beliau menghadapi suatu persoalan menjadi terputus selama 15 hari.
Sedangkan orang Quraisy tersebut Setiap hari selalu menagih janji kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam dan berkata "mana ceritanya?" sementara Rasulullah hanya bisa menjawab mungkin besok begitu seterusnya hingga sampai pada hari 15, ketika itu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam sangat bersedih akhirnya Allah Subhanahu Wa Ta'Ala memang menurunkan wahyu yang menjawab pertanyaan dari orang-orang Quraisy tersebut, namun Allah juga Memberi teguran kepada Rasulullah.
Allah berfirman
"... janganlah kamu sekali-kali mengatakan Sesungguhnya saya akan melakukan hal ini besok, kecuali dengan mengatakan Insya Allah"
(QS. Al Kahfi: 23-24)
Sebuah kalimat yang sering kita sepelekan dan kita salah artikan, tetapi orang yang paling mulia disisinya yang telah diampuni dosanya baik yang telah lalu dan yang akan datang pun ditegur oleh Allah karena lupa mengucapkan kata Insya Allah.
Manusia hanya berencana dan berikhtiar, Allah yang menentukan hasilnya. Manusia terlalu lemah untuk mengucapkan kata Pasti karena Allah sebagai sang pemiliki kehidupan dapat berkehendak lain. Namun perlu di perhatikan Jangan ucapkan Insya Allah jika kita tidak berniat memenuhi suatu janji karena tanpa sadar kita telah melibatkan Allah dalam kebohongan kita.
Wallahu a'lam bisshawab
Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam pernah ditanya oleh An-Nadhar bin Al-Haris dan Uqbah bin Ani Mu'ith sebagai utusan kaum kafir Quraisy. Pertanyaan yang diajukan oleh kedua orang ini adalah Bagaimanakah kisah Ashabul Kahfi? Bagaimanakah kisah Zulkarnain? dan Apa yang dimaksud dengan ruh.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda kepada 2 orang tersebut "besok akan saya ceritakan dan saya jawab". Akan tetapi Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam lupa mengucapkan kata Insya Allah akibatnya Wahyu yang datang setiap kali beliau menghadapi suatu persoalan menjadi terputus selama 15 hari.
Sedangkan orang Quraisy tersebut Setiap hari selalu menagih janji kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam dan berkata "mana ceritanya?" sementara Rasulullah hanya bisa menjawab mungkin besok begitu seterusnya hingga sampai pada hari 15, ketika itu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam sangat bersedih akhirnya Allah Subhanahu Wa Ta'Ala memang menurunkan wahyu yang menjawab pertanyaan dari orang-orang Quraisy tersebut, namun Allah juga Memberi teguran kepada Rasulullah.
Allah berfirman
"... janganlah kamu sekali-kali mengatakan Sesungguhnya saya akan melakukan hal ini besok, kecuali dengan mengatakan Insya Allah"
(QS. Al Kahfi: 23-24)
Sebuah kalimat yang sering kita sepelekan dan kita salah artikan, tetapi orang yang paling mulia disisinya yang telah diampuni dosanya baik yang telah lalu dan yang akan datang pun ditegur oleh Allah karena lupa mengucapkan kata Insya Allah.
Manusia hanya berencana dan berikhtiar, Allah yang menentukan hasilnya. Manusia terlalu lemah untuk mengucapkan kata Pasti karena Allah sebagai sang pemiliki kehidupan dapat berkehendak lain. Namun perlu di perhatikan Jangan ucapkan Insya Allah jika kita tidak berniat memenuhi suatu janji karena tanpa sadar kita telah melibatkan Allah dalam kebohongan kita.
Wallahu a'lam bisshawab
This post have 0 comments