Pasti kamu sudah baca berita kalau ada 6 games yang terpilih sebagai cabang eksibisi eSport Asian Games 2018 yang diselenggarakan di Jakarta dan Palembang , Indonesia menjadi tuan rumah di asian games tahun ini.
Saat ini video game sudah mulai diakui sebagai salah satu cabang olahraga, Karena game-game kompetisi juga memerlukan ketangkasan, kecepatan jari, ketepatan, taktik, kerjasama tim, dan hal-hal lainnya, Games yang terpilih adalah kombinasi dari game PC dan mobile,
Seperti yang sudah diinformasikan sebelumnya ke 6 cabang eSport yang dipertandingkan tersebut masih sebatas cabang eksibisi artinya tidak ada perebutan medali antar negara dalam perhelatan eSport di Asian Games 2018, sesuai ketentuan Olympic Council Of Asia, eSport sendiri akan benar-benar dipertandingkan sebagai cabang resmi pada Asian Games 2022 mendatang.
Yang menjadi pertanyaan adalah Kenapa ke 6 games tersebut yang masuk dan terpilih oleh federasi eSport Asia yang bermarkas di Hongkong?, Kenapa game populer lain tidak? misterhidayat.blogspot.com akan membahas alasannya
1. PRO EVOLUTION SOCCER (PES)
Game sepakbola buatan Konami Jepang ini, terpilih dan akan dipertandingkan di Asian Games 2018 lalu pertanyaannya, Kenapa bukan FIFA?
2 game bola ini sudah menjadi rival abadi sejak lama, alasan Federasi eSport Asia, Pro Evolution Soccer adalah karena faktor peminat , Pro Evolution Soccer lebih banyak peminatnya di Asia daripada FIFA, sedangkan FIFA mendominasi di wilayah Eropa dan Amerika, kalau di Olimpiade mungkin saja FIFA yang akan masuk, kabarnya Olimpiade di Paris tahun 2024 nanti juga akan menyertakan eSport walau masih berupa eksibisi.
2. LEAGUE OF LEGENDS
Game moba PC yang rilis di tahun 2009 ini memang benar-benar sudah matang ,usianya hampir 10 tahun MOBA buatan Riot memang memiliki fanbase yang besar diasia, Kenapa untuk game moba PC yang terpilih itu bukan Dota 2? ternyata League of Legends itu dianggap lebih populer di Asia daripada Dota 2 memang di situs Twitch pun, peringkat Liga of Legend lebih tinggi daripada Dota 2 sebagai game yang paling banyak ditonton
3. HEARTSTONE
Game buatan Blizzard Entertainment ini sudah sangat populer di kalangan para gamer, selain itu game bergenre Craft game ini sering menyabet penghargaan, misalnya pada tahun 2015 lalu, Heartstone berhasil mendapatkan achievment award sebagai
- Best Multiplayer Game di BAFTA awards
- Best Digital Card Game pada tahun 2013 oleh majalah Forbes
- Best Mobile/Handheld Game dari The Game Awards (2014)
- Multiplayer Game of the Year and Best Overall game dari GameTrailer (2014)
- Mobile Game of the Year and Strategy/Simulation Game of the Year dari DICE Awards (2014).
4. STARCRAFT
Game buatan Blizzard yang masuk ke Asian Games selain Heartstone adalah starcraft. Starcraft adalah game real time strategi yang paling populer, game tersebut sangat pas untuk mewakili genre RTS
5. CLASH ROYALE
Game buatan Supercell yang rilis pada tahun 2016 ini juga terpilih masuk Asian Games, bermain game ini memang membutuhkan taktik tertentu dan menonton pemain Pro memainkan game ini juga memang menyenangkan, kepopuleran game ini sudah tidak perlu diragukan lagi.
6. ARENA OF VALOR (AOV)
Menariknya ada 3 judul game moba yang menjadi kandidat untuk mobile games yang masuk ke dalam Asian Games dan tiga kandidat tersebut adalah mobile Legends, Arena Of Valor dan VainGlory.
Diumumkan ketika ASL final 2018, dan yang terpilih untuk ikut masuk Asian Games adalah Arena Of Valor alias AOV.
Hal ini banyak menjadi perdebatan kenapa AOV yang terpilih dan Kenapa bukan Mobile Legends?
Banyak penggemar Mobile Legends di Indonesia mengeluhkan keputusan mengenai hal tersebut, dari pemain dan jumlah pengguna yang mendownload faktanya Mobile legends jauh mengungguli Arena Of Valor.
Di postingan ini misterhidayat.blogspot.com akan memberikan penjelasan lengkap untuk game moba yang satu ini.
Alasan kenapa Mobile Legends tidak terpilih di Asian games 2018
Tidak hanya peminat di satu negara itu banyak seperti mobile legends yang memiliki pangsa pasar yang begitu besar di Indonesia, tapi selain itu pihak penyelenggara mempertimbangkan beberapa alasan kenapa game moba AOV yang terpilih, misalnya di awal tahun ini AOV di nobatkan sebagai Best Multiplayer Game di ajang Internation Gaming Award (IMGA) 2018, yang dimainkan oleh lebih dari 160 juta pengguna aktif setiap bulan di seluruh dunia.
Mungkin kamu bertanya-tanya kenapa pemain AOV sebanyak itu sedangkan jumlah download di google play store hanya beberapa juta saja. Ternyata untuk jumlah unduhan di google play yang kamu lihat itu adalah jumlah unduhan di regional negara Indonesia saja. Fakta lainnya adalah AOV memiliki sebutan nama yang berbeda di google play store pada tiap-tiap negara, sebagai contoh nama game AOV untuk di negara cina AOV bernama King OF Glory, di negara Vietnam Lien Quan, dan lain lain.
Selain itu, game tersebut juga memiliki struktur untuk kompetisi resmi yang berstandar dan berjenjang, mulai tingkat amatir, nasional hingga international.
Itulah Alasan 6 games diatas masuk Asian Games 2018 di Palembang dan Jakarta, ayo kita sukseskan ajang bergengsi dengan mendukung semua atlit Indonesia, apalagi negara kita menjadi tuan rumah.
Jika dirasa postingan ini bermanfaat jangan lupa sharenya ya!
Trimakasih.